Laman

karyaku

karyaku
kenangan untuk Nur, Akbar, Ikbal, Anisa, Yoga, Andi dan Sofia

karya sebelumnya

karya sebelumnya

Selasa, 13 April 2010

Menulis Cepat, Dewasakan "Syaraf Penulisan" Anda dengan Berguru pada Pergerakan

Ini tak lazim disebut orang tapi cobalah. Menulis tak hanya butuh teori dan latihan bebas, tapi juga dorongan lingkungan. Seperti nadi hidup kita yang butuh oksigen, saat duduk di pesawahan, rasakanlah betapa gembiranya kulit kita. Bulu kuduk kadang merespon dengan merinding karena sepoinya angin pagi di pesawahan. Hati bergetar melihat pesawahan terbentang menghijau bak karpet alam.

Pucuk-pucuk daun padi bergerak, pendaran bau bulir beras yang masih terlindung aman di balik kulit arinya yang mulai menguning, mereka tertunduk malu.

Dalam sekali rasa hormat mereka kepada Allah sang pencipta.

Mata juga merasa dimanjakan.

Kemana-mana hijau.
Nyiur melambai, cemara meliuk-liuk, dan capung-capung beterbangan diantara kupu-kupu beraneka warna, sungguh sebuah jaring kehidupan yang indah menakjubkan, Allah tak sia-sia menciptakan semua pesona lingkungan itu...

Buat kita para penulis, kebutuhan akan "oksigen lain" itu adalah hidup diantara berbagai pergerakan manusia, apakah itu di ormas NU, Muhammadiyah, Palang Merah Indonesia, Persekutuan Gereja, di partai politik yang pro kehidupan riil, PGRI, HKTI, Hipunan Nelayan, Koperasi dan apa saja semua yang memiliki ciri pergerakan.

Setelah lebih 40 tahun berkecimpung di dunia media, penulis ainul yakin, perjuangan para penulis --terutama yang menumpang media cetak atau televisi-- tidak akan efektif jika tidak hadir menjadi bagian dari pergerakkan.

Tentu, Anda tak perlu menjadi partisan di situ. Tapi datanglah sebagai pemantau kritis, aktif menyimak, menggali dan kemudian berikan dorongan kritis lewat tulisan Anda, dan kemudin, ambilah media yang dimiliki oleh gerakkan tadi.

Tirulah dahsyatnya gerakkan koint untuk Prita. Rp 1 miliar, begitu cepatnya terkumpul, bukankah mulanya hanya dari ide satu orang di face book? Face book adalah sebuah pergerakan yang sangat hidup dan dinamis.

Berbuatlah sesuatu yang positip dan strategis dengan menumpang mobil pergerakan manusia yang sedang hidup. Anda dapat mengambil contoh lain, misalnya, mengambil spesialisasi tematik dunia pergerakan pendidikan PAUD (pendidikan untuk anak usia dini). Paud ini sesuatu yang strategis untuk melakukan pencucian karakter bangsa, memperbaiki karakter bangsa sejak USIA EMAS (Golden Age) otak Balita.

Menulis di tengah pergerakan, mirip dengan menaikan layang-layang dari atas bukit yang ber-angin kuat, beda dengan menaikan layang-layang di dalam kamar. Sampai melotot mata kita, layang-layang tak kunjung naik. Dengan sekali tarikan, menaikan layang-layang di atas bukit, layang-layang itu segera terbang diseret angin. Energi untuk menaikannya diambil oleh kekuatan lingkungan.

Hidup di tengah pergerakan --sekali lagi tanpa harus menjadikan kita partisan-- membuat kerja lebih efektif, hati lebih bergairah, getaran jiwa lebih mudah menghapiri kalbu. Dengan energi alam itulah kita akan dituntun alam melahirkan diksi, intonasi, panggilan dan kepedulian, karena sesungguhnyalah hanya kehidupan saja yang mampu memberi kita kekuatan kehidupan: kekuatan pena, ketajaman kata dan sekaligus kelembutannya. Petik teori seperlunya, dan hidup-hidupkanlah teori yang barusan kita sunting dengan guyuran kehidupan nyata, di kehidupan nyata, di tengah cucuran keringat yang riil, dengan rasa kepedihan yang mampu meluruhkan air mata Anda.

Maka di lingkup teori MIND WRITING, haram hukumnya, Anda tumbuh berdasarkan "energi salon", penulis salon yang mengulas-ulas kemiskinan misalnya, dengan kegenitan dari ruang ber-AC, sambil mengunyah humberger, tidak, tidak. Bukan cara seperti itu seharusnya Anda berguru pada kehidupan.

Turunlah ke tengah pasar manusia, ke tengah gerakan, hirup kuat-kuatnya cucuran keringat rakyat, petani, guru, nelayan, ibu-ibu, buruh dan kelompok manusia tertindas lainnya. Tumbuhkan "syaraf penulisan" Anda dari sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar