Laman

karyaku

karyaku
kenangan untuk Nur, Akbar, Ikbal, Anisa, Yoga, Andi dan Sofia

karya sebelumnya

karya sebelumnya

Jumat, 09 April 2010

Sulit Menulis? Bermainlah dengan Syaraf Penulisan Anda

Benarkah ada masalah "sulit menulis" dalam hidup ini? apa yang disebut "sulit" itu sendiri, kalau anda tahu cara menggodanya, ternyata malah sebuah jalan untuk menghasilkan tulisan. Mana mungkin, begitu selalu sergah para siswa penulisan di Pusat Pelatihan Pascasarjana Yogya setiap kali saya yakinkan hal ini, "Buktinya, baru satu paragraf, tulisan saya sudah berhenti!"

Mau coba?

Paragraf pertama yang di bold (cetak tebal) di atas, saya suka menyebutnya "teras tulisan". Teras tulisan (dalam teori berita disebut LEAD, atau kepala berita) adalah sebuah titik pertaruhan. Kalau "teras tulisan" Anda mengusik orang, maka akan dibacalah tulisan itu oleh orang. Tapi kalau Anda gagal membuat kesan yang mengusik maka pembaca akan menanggalkan perhatiannya. kalau di redaksi, tulisan tadi sudah dibuang ke tempat sampah, atau di masukan laci naskah return alis naskah yang akan dikembalikan ke penulisnya.

Marilah kita main-main sejenak.
Cobalah sekarang, tolong temukanlah "ide pokok" pada paragraf tersebut di atas. Siswa saya suka menjadikan beberapa pilihan di bawah ini sebagai ide pokok:
1. Sulit menulis
2. Sulit itu sendiri ternyata malah sebuah jalan.
3. Tulisan berhenti macet di paragraf pertama

Jadi ternyata ada tiga makhluk yang bernama ide pokok yang "mati suri" di situ karena sebagai dalang, Anda gagal memberinya peran untuk berkembang.

Sekarang, godalah salah satunya. Misalnya point 2, dengan pertanyaan 5W/1H: Apa, siapa, mengapa, dimana, kapan, bagaimana?

Saya nyata-nyata berhenti pada pargraf pertama, BAGAIMANA bapak meragukan adanya realitas "sulit menulis" dalam kehidupan ini? Mohon tunjukan, APA buktinya?

Kalau dibilang macet, berarti tidak bisa jalan lagi. Sekarang, tanyakan DIMANA macetnya? Di sini. Di sini saya sudah tidak bisa melanjutkan lagi apa yang ingin saya katakan. Taopi sebentar, APA sebenarnya yang ingin sekali Anda katakan?

Banyak. Oke, kalau banyak MENGAPA tidak Anda tumpahkan saja sekarang? Saya ragu dengan bahan saya. MENGAPA ragu? Karena saya tidak tahu persis apakah ini akan menarik pembaca. Bagaimana kamu bisa tahu akan menarik atau tidak, kalau lahir saja belum sudah Kau adili nasibnya? Jadi Saya harus BAGAIMANA? Ya, teruskan saja menulis secara curah acak. Biarkan apapun saja yang meluncur dari mesin ketikmu, biarkan jari-jarinya berkejaran dengan apa yang berkecamuk di otak Anda, susul menyusul, kadang salah ketik, kadang tak nyambung. Biarkan saja. yang penting semuanya keluar dulu. Kau yakin? Kenapa tak yakin, tokh ini semua hanya permainan uji coba bagaimana pertolongan 5W/1H dapat memecahkan kemacetan tulisanku? Bagaimana jika jadinya jelek? Tak masalah. Jelek atau baik hanya soal waktu. Bayi-bayi itu, sewaktu belajar berjalan tak pernah mau pusing apakah besok jalannya akan baik atau buruk, tegak atau meliuk-liuk kayak pohon cemara? Jalan. Jatuh. Bangkit. Jatuh. Bangkit lagi. Jatuh. Ya, ayo bangkit. Jatuh. bangkit. Sampai suatu waktu nanti, semua dunia dibikin terkejut, "E...cucuku sudah bisa berjalan!"
MENGAPA aku tak meniru bagaimana bayi belajar. Mau BAGAIMANA hasilnya, KAPAN mau jatuh, DIMANA mau jatuh. Bayi-bayi tak pernah risau dengan itu semua.

Hei, mana yang macet tadi, kok jadi sepanjang ini? Hah, 5W/1H ini jadi main-main yang mengasyikan juga? Ayo, sekarang Anda, pembaca, teruskan main-main dengan 5W/1H ini. di setiap paragraf yang Anda berhasil Anda "buntingi" akan selalu terkandung hal-hal setengah matang yang bisa Anda "5w/1H"-in.

Pastikan jari jemari Anda mulai kram, kaku, baru boleh berhenti, buktikan.

Heh, terus siapa yang membikin kemacetan ini jadi meledak berantakan tak bisa dihentikan, begini? Itulah kerja "syaraf penulisan" Anda. Syaraf mental, kekuatan yang membuat bayi-bayi terus bertumbuh karena dorongan rasa ingin tahunya. Ya, 5W/1H itulah salah satu syaraf mental. Besok kita bicarakan jenis syaraf mental lainnya, yaitu "menulis 1 menit di alam malakut," sekarang mulailah terus main-main ini, atau lakukan itu di bagianb macet

1 komentar:

  1. Drawan Kabul; Priyono14 April 2010 pukul 00.16

    Makasih tipnya Pak... snagat bermanfaat...

    BalasHapus